Kerangka Berpikir

Dalam teori yang telah diuraikan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang baik guru harus menetapkan model-model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih teliti dan membuat pembelajaran lebih berkesan dan menyenangkan. Hasil belajar menggambarkan tingkat pencapaian siswa atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar tercermin dari kepribadian siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang terlalu monoton dan kurang bervariasi, akibatnya siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran yang kurang bervariasi mengakibatkan proses kegiatan pembelajaran tidak mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran karena membosankan.

Model pembelajaran cooperative script merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. Dalam penerapan model ini, siswa dibagi dalam kelompok berpasangan. Kelompok ini terdiri dari pembicara dan pendengar. Pembicara dan pendengar ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami suatu topik pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya. Masing-masing siswa memiliki tugas, siswa yang berperan sebagai pembicara bertugas menjelaskan topik yang telah dibahas selengkap dan sejelas mungkin kepada pendengar. Sementara pendengar menyimak dan menunjukkan topik yang kurang jelas dan membantu menjelaskan topik yang kurang jelas dengan menghubungkan dengan materi sebelumnya. Dan selanjutnya bertukar peran, siswa yang semula sebagai pembicara berganti peran sebagai pendengar dan sebaliknya.

Jika model pembelajaran cooperative script dapat dilaksanakan dengan baik, maka hasil belajar diharapkan dapat tercapai. Oleh karena itu diduga bahwa model pembelajaran cooperative script memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kewirausahaan siswa.